Kamis, 10 November 2011

Paska Perang Dunia II (Perang Dingin, Paska Perang Dingin, Peristiwa 9/11


1. Definisi Perang Dingin, Pasca Perang Dingin, Peristiwa 9/11
·         Pengertian peristiwa perang dingin adalah perang urat syaraf / adu kekuatan antara USA dengan Uni soviet, karena mempunyai perbedaan ideologi , sama-sama negara maju dalam iptek & berupaya merebut pengaruh dunia, namun tidak berhadapan secara langsung antara USA dengan Uni Soviet.(Prof.Dr.M.Habib Mustopo, et al. 2006:211)
·         Pengertian peristiwa paska perang dingin adalah peristiwa dimana perang dingin usai dengan ditandainya kekalahan Uni Soviet dan Amerika serikat yang mendoktrin bahwa negaranya yang telah menjadi juara dari perang dingin itu sendiri. Peristiwa pasca perang dingin juga dapat diartikan dengan berakhirnya perang dingin yang tidandai dengan hancurnya komunisme eropa Timur pada tahun 1989, dan juga ditandai dengan runtuhnya tembok Berlin yang akhirnya menyatukan Jerman Barat dan Timur pada tahun 1990.( Jill Steans & Llyod Pettiford.2009:52)
·         Pengertian peristiwa 9/11 adalah peristiwa yang terjadi pada tanggal 11 September 2001 dimana hari itu  adalah hari tatkala musuh yang tidak dikenal meruntuhkan WTC sehingga menimbulkan kekosongan di cakrawala Kota New York dan juga menusuk perasaan orang Amerika. Hari itu merupakan saat ketika terorisme di Amerika mewujudkan ancaman menjadi kenyataan.(www.newsvoa.com)

2. Penyebab Perang Dingin dan Peristiwa 11 September
·             Penyebab Perang Dingin
Perang Dingin adalah konflik antara negara-negara komunisme yang dipimpin oleh Uni Soviet dan negara-negara kapitalisme yang dipimpin oleh Amerika Serikat. Perang Dingin terjadi setelah Perang Dunia II. Penyebab Perang Dingin ini karena adanya perbedaan ideologi, ekonomi dan politik antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. .(www.thecorner.org & www.hyperhistory.net)
Amerika Serikat dan Uni Soviet mewakili dua sistem yang menentang pemerintah. Di Amerika Serikat, pemerintah dipilih oleh pemilu yang bebas. Orang-orang dapat membentuk partai politik untuk menyuarakan pendapat politik mereka. Mereka juga memiliki hak berkumpul, berbicara dan pers. Di Uni Soviet, pemerintah dibentuk oleh Partai Komunis. Orang-orang tidak memiliki hak untuk membentuk partai politik mereka sendiri. Mereka tidak menikmati hak berkumpul, berbicara dan pers. Karena kedua sistem pemerintahan yang bertentangan satu sama lain, akan ada sedikit kompromi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. (www.thecorner.org & www.hyperhistory.net)
Dalam dunia ekonomi, Amerika Serikat ingin untuk mendorong perdagangan bebas di seluruh dunia. Uni Soviet ingin melindungi dirinya sendiri dari lingkup dari perdagangan internasional. Rusia khawatir bahwa perdagangan dengan Barat akan melibatkan resiko Rusia dibuka untuk pengaruh barat yang akan mengikis kekuatan rezim totaliter. Perbedaan-perbedaan ini menimbulkan banyak perasaan sakit antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. .(www.thecorner.org & www.hyperhistory.net)
Setelah Perang Dunia Kedua, dengan penurunan di Eropa, sebagian besar kekuasaan dibagi antara Uni Soviet dan Amerika Serikat. Sebagai salah satu ingin 'untuk mendominasi yang lain' sehingga menimbulkan konflik yang tidak terhindarkan. Ada perlombaan senjata besar-besaran antara Amerika Serikat dan Uni Soviet. Pada bulan Agustus 1949, Soviet menguji bom atom pertama mereka. Dengan melakukan hal itu mereka menunjukkan bahwa persenjataan mereka adalah setara dengan Amerika Serikat. Akhirnya terjadilah persaingan antara Amerika Serikat dan Uni Soviet.(www.thecorner.org &www.hyperhistory.net)

·           Penyebab Peristiwa 11 September
Peristiwa 11 September yang menyebabkan gedung WTC di Amerika runtuh merupakan tindakan yang dilakukan oleh teroris. George W. Bush mengatakan jika peristiwa tersebut merupakan dalang dari Osama bin Laden. Israel melakukan serangan terhadap Palestina dan Amerika mendukung serangan tersebut karena Amerika berpikir bahwa Palestina merupakan sarang teroris. Hal tersebut merupakan salah satu alasan mengapa para teroris mengebom gedung WTC. Osama mengecam aksi Bush mendukung Israel, Osama berkata bahwa Amerika tidak akan hidup dengan aman sampai Amerika berhenti mendukung Israel. Lalu mereka melakukan pengeboman gedung WTC. Tindakan ini dilakukan sebagai respon bagi politik Amerika, ekonomi, dan dukungan militer kepada Israel negara terorisme dan ke seluruh negara-negara diktator di kawasan ini. Osama bin Laden telah mengatakan mengapa berulang-ulang dan dia mengatakan bahwa serangan akan terus diluncurkan sampai kebijakan luar negeri tertentu (kebijakan Amerika di Timur Tengah dan mendukung Israel) dihentikan.(www.representativepress.org)

3. Konstelasi Sistem Internasional, Aktor, dan Isu Pada Masa Perang Dingin, Paska Perang Dingin ,dan Peristiwa 9/11
Perang Dingin
a. Konstelasi Sistem Internasional Pada Masa Perang Dingin
            Konstelasi sistem internasional pada masa perang dingin adalah munculnya sistem bipolar dimana pada saat itu aktor yang mendominasi adalah Amerika Serikat dan Uni Soviet.(Robert Jackson & Georg Sorensen.2009:67). Sedangkan pengertian bipolar sendiri adalah sistem internasional yang didalamnya terdapat dua negara superpower yang mendominasi, dan fungsi dari masing-masing dua negara superpower tersebut adalah sebagai pengontrol negara hegemonnya, sekutu, dan juga sebagai pelindung. Kaplan sendiri mengartikan bipolaritas adalah suatu fungsi pemilikan nuklir oleh dua negara superpower yang berjaya pada saat itu, yaitu Amerika Serikat dan Uni Soviet.(Theodore A.Coulumbis & James H.Wolfe.1990:55)
b. Aktor-Aktor Pada Peristiwa Perang Dingin
            Aktor-aktor yang terlibat dalam perang dingin adalah dua negara superpower pada perang dingin yaitu Amerika Serikat yang beraliran liberal dan Uni Soviet yang berpandangan komunis, selain dua negara superpower aktor yang memegang peranan adalah organisasi keamanan NATO ( North Atlantic Treaty Organization ), pakta warsawa, gerakan-gerakan non-blok (baik blok barat maupun timur), sekutu Amerika Serikat selain NATO, sekutu Uni Soviet selain pakta warsawa.
c. Isu-Isu Pada Masa Perang Dingin
            Perang dingin adalah konflik atas nilai-nilai yang bersifat universal. Dan keinginan dua belah pihak yaitu western alliance yang dipimpin oleh Amerika Serikat dan blok timur yang didominasi oleh Uni Soviet untuk mengontrol Eropa . Di dunia barat, konsep pasar ekonomi dan demokrasi oleh berbagai partai begitu dihargai. Di dunia timur, sebuah partai yang bersifat statis dan ekonomi yang bersifat administratif begitu dihargai dan adanya ideologi komunis. Konflik jelas terjadi dari ide dan rasa keras kepala dari pihak-pihak yang menjaga ide-ide mereka sehingga terbentuk sebuah konflik. Sikap Uni Soviet selama berlangsungnya perang dunia 2 dan setelahnya menjadi dorongan dasar terjadinya perang dingin. Hal ini yang kemudian diseimbangi oleh Amerika Serikat sebagai reaksi defensif terhadap sikap agresif dan ekspansionis yang inheren dari Uni Soviet. Dan dengan adanya kesepakatan antara pemilik nuklir dalam doktrin Mutually Assured Destruction (MAD), kedua pihak melakukan tindakan-tindakan ofensif yang merperpanas keadaan selama terjadinya perang dingin. Akan tetapi ketidak mampuan Uni soviet dalam mengimbangi Amerika Serikat, mengakibatkan terhentinya perang dingin. Namun dalam beberapa keadaan Amerika Serikat tidak dapat menandingi kekuatan militer Uni Soviet.  Dan dengan berakhirnya perang dingin, Rusia baru di bawah pemerintahan baru berusaha untuk membentuk jalan menuju demokrasinya sendiri, tapi negara-negara Eropa Timur dan Tengah menyatakan diri lebih cocok untuk politik barat dan khususnya Uni Eropa daripada politik Rusia yang baru, maka Amerika menjadi satu-satunya hegemoni kekuatan superpower yang mendominasi sistem internasional. (www.borderbattles.ssrc.org)
Pasca Perang Dingin
a. Konstelasi Sistem Internasional Paska Perang Dingin
            Konstelasi sistem internasional yang dijalankan pada masa berakhirnya perang dingin adalah munculnya Amerika Serikat sebagai aktor tunggal yang menganggap dirinya menang atas Uni Soviet pada perang dingin. Sistem internasional bipolar pada masa perang dingin telah berubah menjadi sistem multipolar dimana sistem multipolar ini mendominasi sistem internasional paska perang dingin.(Robert Jackson & Georg Sorensen.2009:117)
b. Aktor-Aktor Paska Perang Dingin
            Aktor-aktor yang muncul paska perang dingin ini adalah Amerika Serikat sebagai aktor tunggal yang mendominasi paska perang dingin, karena ia menganggap bahwa dirinya yang telah berhasil memenangi perang dingin.( Robert Jackson & Georg Sorensen.2009:117)
c. Isu Paska Perang Dingin
            Isu-isu yang bermunculan paska perang dingin menurut Juwono ada empat isu baru yang muncul, pertama adalah isu tentang usaha untuk  memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam menghadapi lingkungan internasional baru yang belum jelas. Kedua, soal keamanan regional. Ketiga tentang masalah ekonomi-politik internasional. Keempat yaitu tentang HAM, lingkungan hidup.(Juwono Sudarsono, 1996)
Peristiwa 9/11
a. Konstelasi Sistem Internasional Peristiwa 9/11
            Konstelasi yang terjadi pada peristiwa 9/11 adalah ketika Amerika Serikat mengembangkan doktrin pre-emptive strike yang diterapkannya terhadap Afganishtan dan Irak. Namun Amerika Serikat membutuhkan bantuan dari negara-negara sekutunya karena ketidaksanggupan Amerika dalam menghadapi isu keamanan ini.(Yulius P.Hermawan.2007:81)

b. Aktor-Aktor Peristiwa 9/11
            Aktor-aktor yang terlibat dalam peristiwa 9/11 adalah Amerika Serikat sebagai korban dari kekejaman teroris, Afghanistan dan Irak yang dituduh Amerika Serikat sebagai tempat bersarangnya teroris serta organisasi Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama bin Laden yang juga dituduh sebagai dalang dalam aksi penyerbuan dalam peristiwa 9/11 ini.(Yulius P.Hermawan.2007:82)
c. Isu Peristiwa 9/11
            Dan peristiwa 9/11 runtuhnya menara kembar World Trade Center di New York Amerika Serikat. Peristiwa yang terjadi pada bulan september 2001 mengakibatkan korban jiwa lebih dari 2900 jiwa. Pelaku pembajakan adalah teroris yang diduga berasal dari jaringan teroris Al-Qaeda yang dipimpin oleh Osama Bin Laden. Pesawat yang dibajak oleh para teroris ini menyebabkan trauma pada negara Amerika terhadap aksi terorisme. Hasil dari penyelidikan yang dilakukan pemerintah Amerika menyimpulkan bahwa pelaku utama dari runtuhnya WTC adalah perbuatan dari Osama bin Laden.Peristiwa ini meningkatkan kewaspadaan Amerika Serikat terhadap pendatang-pendatang imigran yang memasuki Amerika Serikat. Baik imigran yang melalui jalur resmi yang ada atau yang melewati perbatasan secara ilegal, seperti yang terjadi di perbatasan Amerika Serikat dan yang melewati Meksiko. Perhatian Amerika Serikat terhadap imigran yang datang terus ditingkatkan demi keamanan dan perlindungan terhadap warga-warganya.( www.archives.cnn.com)
4. Relevansi Perang Dingin, Paska Perang Dingin, Peristiwa 9/11 Terhadap Studi HI
            Relevansi perang dingin terhadap studi HI yang sekarang ada saat ini, adalah memunculkan isu-isu terbaru dimana isu-isu yang ada saat ini lebih kepada isu-isu low politics.

5. Opini Kelompok Kami Terhadap Isu War Againsts Terorism
Menurut opini kelompok kami terhadap isu War Againsts Terorism adalah tindakan terorisme adalah keadaan yang tidak terduga dan memiliki cara yang terencana yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan demi mencapai tujuan-tujuannya. Setelah terjadinya peristiwa 9/11, maka kegiatan terorisme menjadi isu global yang paling kritis dikarenakan kejadina tersebut menjadi sebuah ancaman terbesar pada sebuah negara. Sehingga membuat banyak negara begitu juga dengan PBB memiliki kewajiban untuk menghentikan keadaan yang kritis ini.
Kegiatan terorisme dapat menyerang turis, staff kedutaan, personel militer, tenaga medis, atau pejabat perusahaan multinasional. Dan dapat dilakukan individu-individu atau grup-grup guna mencapai tujuannya dengan cara-cara yang dapat menganggu ketenangan dan kedamaian negara atau secara global.
Akan hal ini negara atau pemerintah yang ada wajib untuk memerangi terorisme atas tindakan-tindakan yang mengganggu keamanan hukum. Dengan dengan membangun satuan-satuan yang berwenang guna memerangi teroris, pelatihan-pelatihan personelnya, pertukaran informasi teroris antar negara, penggunaan militer, penyusupan pada jaringan-jaringan terorisme, memerangi sesuai dengan hukum negara-negara yang memiliki pangkalan teroris, pengamanan terhadap bandara, kedutaan, atau tempat-tempat vital lainnya yang dapat digunakan untuk memerangi tindakan terorisme.
Dan juga kewajiban bagi tiap individu untuk memerangi terorisme dengan mencegah atau melaporkan pada pihak-pihak yang berwenang untuk menangani kasus-kasus terorisme yang banyak. Kewaspadaan dan perhatian perlu diberikan kepada tindakan-tindakan terorisme yang dapat menganggu keamanan.

Daftar Pustaka
Coulumbis, Theodore A. & Wolfe, James H.1990.Pengantar Hubungan Internasional : Keadilan dan Power.Bandung:Percetakan Abardin.
Hermawan, Yulius P.2007.Transformasi Dalam Studi Hubungan Internasional : Aktor, Isu, dan Metodologi.Yogyakarta:Graha Ilmu.
Jackson, Robert & Sorensen, Georg.2009.Pengantar Studi Hubungan Internasional.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Mustopo, Habib & dkk.2006.Sejarah.Yudhistira.
Steans, Jill & Pettiford, Lloyd.2009.Hubungan Internasional : Perpektif dan Tema.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
Sudarsono, Juwono. 1996.State of the Art Hubungan Internasional: Mengkaji Ulang Teori Hubungan Internasional Dalam Perkembangan Studi Hubungan Internasional dan Tantangan Masa Depan.Jakarta:Pustaka Jaya.






0 komentar:

Posting Komentar