Kamis, 10 November 2011

State and Non-State Actors

1. Siapakah Aktor-aktor di HI
            Sebelum kita membahas tentang aktor-aktor dalam HI secara garis besar mari kita bahas tentang pengertian dari aktor dalam hubungan internasional itu sendiri. Menurut Lilik Salamah dalam jurnalnya yang membahas tentang ‘Runtuhnya “Nation State” Sebagai Aktor Tunggal Hubungan Internasional’, beliau berpendapat bahwa aktor dalam studi HI adalah mereka atau sesuatu yang dapat mempengaruhi kejadian-kejadian internasional, dalam arti perilaku atau tindakan mereka bisa berpengaruh langsung atau tidak langsung pada pola hubungan internasional.
            Menurut Mohtar Mas’oed dalam bukunya yang berjudul ‘Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi’, beliau membagi aktor-aktor dalam hubungan internasional menurut garis besarnya, diantaranya adalah
1.      Aktor negara
2.      Aktor non negara

2. Sejarah dan Perkembangan Negara Sebagai Aktor
            Menurut Umar Suryadi Bakry sejarah nation-state (negara bangsa) bertindak sebagai aktor-aktor baru dalam HI diawali pada zaman keemasan Perjanjian Westphalia (1648). Era Westphalia itu sendiri disebut sebagai awal dari bangkitnya sistem pemerintahan negara modern, dan sejak peristiwa era Westphalia itulah negara-bangsa menjadi aktor yang terpenting dan dominan dalam hubungan internasional. Artinya tidak ada hubungan-hubungan yang terjadi tanpa adanya peranan suatu negara.(Umar Suryadi Bakry,1999:78)
3. Peranan-peranan Negara Sebagai Aktor di HI
            Peranan-peranan negara sebagai aktor HI adalah
1.      Negara yang merumuskan suatu paham atau kesepakatan
2.      Negara yang menjalankan suatu paham atau kesepakatan
3.      Negara yang mengevalusi baik buruknya suatu paham atau kesepkatan tersebut dalam lingkup hubungan internasional


4. Sejarah dan Perkembangan Non-State Sebagai Aktor di HI
            Awalnya studi HI hanya memfokuskan pada negara sebagai aktor tunggal namun seiringnya fenomena-fenomena yang muncul misalnya tentang isu-isu yang berkaitan dengan kelangsungan hidup negara, maka aktor-aktor dalam kajian HI pun ikut bertambah. Misalnya saja dari masalah ekonomi, politik, dan keaman yang sangat vital bagi suatu negara. Kemudian ada juga faktor yang menyebabakan muculnya non-state sebagai aktor di HI. Misalnya saja masalah penganiayaan TKI, perdagangan obat-obatan terlarang, penyelundupan manusia, pemanasan global, dsb. (Mohtar Mas’oed dalam bukunya yang berjudul ‘Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi’.

5. Peranan Non-State Sebagai Aktor di HI
               
a. Peran suatu individu : Individu disini dikatakan sebagai aktor di HI apabila suatu individu belum jelas mewakili siapa. Contoh : Berlibur ke luar negeri.
b. Peran MNCs : MNCs dikategorikan sebagai aktor  non-state di HI karena aset atau kekayaan organisasi MNCs ini sangat besar bahkan bisa melebihi aset dari nation-state. Bukan hanya itu, peran MNCs juga memeiliki andil yang cukup kuat dalam poengaruhnya yang sangat strategis di HI secara global. Serta, mereka memiliki jaringan perkembanagn iptek yang sangat pesat.
c. Peran NGO : Definisi NGO adalh organisasi-organisasi yang bersatu dan terstruktur yang beroperasi dalam skala internasional dan tidak memiliki hubungan yang mengikat dengan pemerintah suatu negara. NGO sendiri dikatakan sebagai aktor non-state di HI karena memiliki jaringan organisai yang terstrukur dalam skala global dan bersifat internasional.
d. Peran IGOs : IGOs adalah suatu organisasi yang terbentuk dari 2 atau lebih, dari negara-negara yang berdaulat. IGOs memiliki peranan yang cukup memperkuat Igo dikategorikan sebagai aktor non-state di HI. Pertama, isu-isu perang dunia masih tetap ada sehingga perlu menagntisipasi isu-isu tersebut dengan terbentuknya orangisasi dalam skala internasional. Kedua, IGOs memiliki suatu pendekatan, analisis, dan mengajukan pemecahan  atas masalh yang sedang terjadi
e. Peran Kaum Etnis : Biasanya kaum etnis ingin memerdekakan diri dari negara induknya dan mendirikan sebuah negara mereka sendiri. Kaum etnis dikategorikan sebagai aktor di HI karena tidak jarang melibatkan bangsa-bangsa lain dan memiliki pengaruh bagi interaksi antar bangsa-bangsa
f. Peran Gerakan Keagamaan : Di dunia ini, terdapat agama-agama yang memeganng peranan yang penting dan  yang utama mereka sangat bervariasi dalam doktrin-doktrin teologis atau keyakinan yang mereka anut. mereka juga sangat berbeda dalam cara pandang dari sudut keagamaan meraka masing-masing. Contoh : agama a berbeda sudut pandang keagamaan dengan agama b.
            Perbedaan-perbedaan ini berisiko dalam membuat generalisasi tentang dampak dari gerakan-gerakan keagamaan dalam lingkup dunia global. mereka yang mempelajari gerakan-gerakan keagamaan, relatif mencatat bahwa sistem kepercayaan pengikut agama mengikuti aturan-aturan agama mereka sejak agama mereka terbentuk dari awal. Dari alasan tersebutlah para pengikut aliran suatu keagamaan menganggap agama serta aturan-aturan agama meraka lebih unggul dibanding dengan agama lain, begitupun sebaliknya. Maka dari itu gerakan keagamaan dikategoikan dalam aktor non-state di HI karena akan berpengaruh dengan keberlangsungan hidup bersama masyarakat di seluruh dunia
g. Peran Teroris : Teroris dikategorikan sebagai salah satu aktor non-state di HI karena menyangkut penggunaan kekerasan yang teroganisir dengan baik dalam tujuan-tujuan politik.

6. Pentingnnya Aktor-aktor Non-State Dalam Studi HI
     Menurut pandangan transnasional, berbagai macam aktor non-state dapat mempengaruhi dunia politik secara langsung. ‘Kekuasaan’ setiap aktor internasional tergantung pada berkembangnya isu-isu yang sedang marak. Semua aktor dalam studi HI baik state maupun non-state memiliki kelemahan masing-masing dan membutuhkan peranan aktor-aktor yang lain untuk saling melengkapi.


Daftar Pustaka
     Coulumbis, A.Theodore & Wolfe, James H.Pengantar Ilmu Hubungan Internasional:Keadilan dan Power. Putra A.Bardin.
     Bakry, Umar Suryadi.1999.Pengantar Ilmu Hubungan Internasional.Jakarta:J.U.P.
     John & Smith, Steve (eds.).2001.The Globalization of World Politics, 2nd edition.Oxford University Press.
     Mas’od, Mohtar.1994. Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi. Jakarta:LP3ES.
     Willets, Peter.Transnational Actors and International Organizations in Global Politics.
     Salamah, Lilik. Runtuhnya Nation-State sebagai Aktor Tunggal Hubungan Internasional. Jurnal Masyarakat Kebudayaan & Politik No 6. Th V, 1991.

0 komentar:

Posting Komentar