Koloni pertama di Amerika Utara adalah sepanjang patai timur. Penghuni tetap yang berasal dari Spanyol, Prancis, Swedia, Belanda, dan Inggris mulai saling mengklaim bahwa tanah itu miliknya pada abad ketujuh belas yang berlanjut sampai lebih dari seratus tahun.
Penghunian permanen pertama di Amerika Utara adalah koloni Inggris di Jamestown pada tahun 1607 yang sekarang lebih dikenal dengan Virginia. John Smith dan kawanannya dating untuk tinggal. Kemudian diikuti oleh para peziarah tahun 1620, dan membentuk koloni di Plymouth, yang sekarang lebih dikenal dengan Massachusetts. Koloni Inggris lainnya tumbuh di sepanjang pesisir Atlantik, mulai dari Maine di bagian utara sampai Georgia di Selatan. Koloni Belanda dan Swedia mengambil tempat di tempat yang sekarang kita kenal dengan New York.
Lama kelamaan, banyak orang berdatangan ke Dunia baru (New World), semakin banyak pula perselisihan dalam memperebutkan wilayah. Pada tahun 1600-an sampai 1700-an banyak terjadi peperangan. Akhirnya, dua negara dengan kekuatan paling besar adalah Inggris dan Prancis. Kedua negara itu bertarung untuk mengambil kendali terhadap Amerika Utara yang sering disebut oleh orang Amerika sebagai French and Indian War (1754-1763). Inggris akhirnya memenangkan peperangan dan mengontrol Kanada. Koloni Inggris tentunya tetap tinggal di Amerika Utara. Pada saat ini, koloni Inggris berjumlah tiga belas. Mereka adalah Massachusetts, New Hampshire, Connecticut, Rhode Island, New York, New Jersey, Pennsylvania, Maryland, Delaware, Virginia, North Carolina, South Carolina, and Georgia.
Tiap koloni mempunyai karakter yang unik, tapi para sejarahwan mengelompokkan mereka berdasarkan letak mereka, mengapa mereka didirikan, dan industri macam apa yang mereka. Di bawah ini klasifikasinya.
New England Colonies | Middle Colonies | Southern Colonies |
| |
Motivasi
Sebagian besar warga yang menetap di New England Colonies ingin mempertahankan jumlah keluarga mereka dan menjalankan kepercayaan mereka sendiri. Mereka biasa melakukan banyak hal sendiri dan tidak banyak tergantung pada warga lain. Minoritas dari mereka datang ke New England untuk menghasilkan uang.
Orang-orang yang mendirikan Middle Colonies mencari tempat untuk mempraktekkan kepercayaan mereka (kebanyakan Pennsylvania) atau untuk menghasilkan uang. Banyak dari orang-orang ini tidak membawa serta keluarga mereka yang ada di Inggris dan mereka merupakan pekerja yang tepat sebagai pekerja keras yang dibutuhkan di industri besi dan galangan kapal.
Sebagian besar pendiri Southern Colonies datang untuk menghasilkan uang. Mereka membawa serta keluarga mereka, seperti New England Colonies, dan mereka mempertahankan keluarga mereka untuk perkebunan. Tetapi motivasi utama mereka adalah untuk menghasilkan banyak uang yang tersedia di pasar Amerika baru.
Ekonomi
Sebagian besar New England Colonies bercocok tanam dan mencari ikan. Mereka membuat pakaian dan sepatu serta membuat sebagian besar makanan mereka sendiri. Jagung dan gandum ditanam dalam jumlah besar, dan sebagian besar dikirim dengan kapal ke Inggris. Sebaliknya, sejumlah makanan yang tidak tumbuh di Amerika dikirim dari Inggris. Boston adalah dermaga utama New England.
Sebagian Middle Colonies adalah agrikultural dan bagian lain adalah industrial. Gandum dan biji-bijian lain ditanam di pertanian Pennsylvania dan New York. Pabrik-pabrik di Maryland memproduksi besi dan pabrik-pabrik di Pennsylvania memproduksi kertas dan kain. Barter dengan Inggris juga sangat berguna bagi koloni-koloni ini.
Hampir semua Southern Colonies adalah agrikultural. Fitur utama adalah perkebunan, sepetak tanah yang besar, yang terdapat berhektar-hektar tanah pertanian yang subur serta bangunan yang ditempati oleh si tuan tanah dan para pekerja perkebunan (kebanyakan merupakan budak Afrika, yang pertam kali dating tahun 1619). Mereka menanam tobacco, padi, dan nila. Hasilnya mereka jual pada Inggris dan pembeli lain di Amerika.
Kepercayaan
Para peziarah di Massachusetts dan Quaker (anggota suatu perkumpulan Kristen yang anti-perang dan anti-sumpah) di Pennsylvia adalah contoh orang-orang yang meninggalkan Inggris sehingga mereka bisa mempraktekkan agama yang mereka pilih. Maryland dan Rhode Island mensahkan hukum toleransi religius, yang berarti seseorang tidak bisa disakiti hanya karena kepercayaan yang berbeda dari orang lain.
Koloni-koloni Amerika ini juga percaya bahwa mereka mempunyai hak untuk memimpin diri mereka sendiri. Selain itu, mereka juga percaya, mereka tidak perlu membayar sejumlah besar pajak pada Inggris, terutama sejak tidak melayani pemerintahan Inggris dan berkata tentang bagaiman tinggi atau rendah pajak-pajak itu.
Revolusi
Saat semakin banyak warga Amerika yang bersuara tentang bagaimana tingginya pajak, sebuah konflk mulai terbentuk. Inggris merespon dengan mengisolasi para koloni dari masing-masing, dengan harapan orang-orang Amerika tidak akan bersatu. Contohnya adalah Intolerable Acts, yang memilih Massachusetts secara umum dan Boston secara khusus. Sebuah ketetapan terhadap aksi ini adalah menutup dermaga Boston secara keseluruhan yang merupakan hal yang serius. Boston adalah dermaga terbesar di Amerika. Menutupnya berarti warga Amerika tidak bisa mendapat makanan dan barang penting lainnya dari Iggris atau tempat lain, kecuali mereka membayar ekstra agar dikirim dari dermaga lain, seperti New York.
Tapi hukuman terhadap Boston menjadi senjata makan tuan. Warga Amerika bersatu. Mereka mengangkat senjata melawan pemerintahan Inggris dan para tentara. Jika mereka dulu berperang untuk Inggris pada French and Indian War (termasuk George Washington), sekrang mereka berperang melawan Inggris untuk hak memimpin diri mereka sendiri. Hasil dari itu adalah tercetusnya Revolutionary War, yang berakhir kemenangan untuk Amerika. Sebuah bangsa baru muncul, bangsa yang berakar dari konflik antar beberapa bangsa Eropa. Bangsa baru itu akan membuat jalan mereka sendiri di dunia yang ganas.
Sources :
http://www.socialstudiesforkids.com/articles/ushistory/13colonies1.htm
http://www.socialstudiesforkids.com/articles/ushistory/13colonies2.htm
0 komentar:
Posting Komentar